Pentingnya
Mitigasi Bencana Sejak Usia Dini
Oleh:
Rahmad Hidayat
(Mahasiswa
Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri
Malang)
Berbekal pelajaran yang diterima oleh mahasiswa Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang (UM) di kampus dan dunia luar,
upaya memperkenalkan tanggap bencana dimulai sejak usia dini.
Biasanya pemaparan
yang dilakukan di tingkat SD bisa dilakukan dengan pemaparan sederhana dan
langsung. Pembelajaran pengetahuan bertujuan untuk menanamkan jiwa peduli
sesama dan sikap tanggap bencana serta mengajak siswa untuk melakukan simulasi
terhadap bencana yang terjadi. Hal ini dilakukan agar siswa-siswi dapat
memahami secara nyata bagaimana sikap dan aksi saat bencana terjadi.
Melalui
metode pemaparan dan practical simulation
disaster. Mahasiswa KKN UM mengajak siswa SDN 1 Sekarbanyu dan SDN 3
Sekarbanyu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang mengikuti
pembelajaran Mitigasi Bencana dan practical
simulation disaster, yang dilaksanakan pada tanggal 14-18 Juni 2019. Dengan suasana setelah Ujian Akhir, Pemaparan materi dilakukan di dalam
kelas yang masih memiliki suasana ujian. Seperti kata pepatah “Tak Kenal Maka
Tak Sayang”, maka mahasiswa KKN UM memperkenalkan diri dengan siswa-siswi SDN
agar pemaparan materi yang diberikan bisa diterima.
Tahapan
yang dilakukan dimasing-masing SDN Sekarbanyu berlangsung dari mitigasi bencana
dilanjutkan di hari berikutnya dengan mini
tournament sebagai refleksi dari kegiatan mitigasi bencana dengan melatih
sikap tolong-menolong dan peduli terhadap sesama. Materi yang disesuaikan
dengan tingkatannya, diawali dengan bernyanyi bersama dan melihat video animasi
mengenai apa itu bencana dan penanganannya. Siswa-siswi SDN 1 dan 3 Sekarbanyu
sangat antusias dengan materi yang diberikan. Mahasiswa KKN UM menitikberatkan
bencana gempa bumi dan kekeringan sebagai fokus utama dalam penyampaian materi,
Awib Muhtar Dzulqornain As dan Elsa Nurma Febriana mahasiswa Pendidikan Geografi
yang memimpin penyampaian materi mengajarkan kepada para siswa tentang bagaimana
perlakuan saat pra bencana, bencana, dan pasca bencana. Materi berlangsung
dengan meriah karena setiap saat keaktifan bertanya serta menjawab siswa akan
diberikan hadiah. Dinda siswi kelas 4 SDN 1 Sekarbanyu mendapatkan kesempatan
untuk maju kedepan untuk menyimpulkan materi yang telah diberikan oleh
mahasiswa KKN UM.
Setelah
asyik dengan antusias pertanyaan dan materi dengan nyanyian dan video animasi,
siswa-siswi diajak untuk practical
siluation disaster di lapangan sekolah, sebelum dimulai siswa-siswi
diarahkan dan diberi teknis bagaimana alur simulasi berlangsung. Dengan bunyi
sirine gempa, siswa-siswi dan mahasiswa KKN UM keluar dari ruang kelas dengan
melindungi kepala dan berkumpul dilapangan terbuka sebagai bentuk simulasi dari
materi yang telah diberikan di awal, dan dilanjutkan dengan simulasi-simulasi
lainnya mengenai sigap terhadap bencana gempa bumi.
Anton
selaku perangkat desa yang mendampingi setiap kegiatan dari mahasiswa KKN UM
menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat, apalagi di desa Sekarbanyu
sangat jarang kegiatan yang melibatkan anak-anak sekolah. Dengan adanya
kegiatan mitigasi bencana siswa dapat mengenal dan mengerti hal apa saja yang
perlu dilakukan ketika bencana melanda.
Mahasiswa
Asing Universitas Negeri Malang asal Tajikistan Mamurdzhon Khalimov juga merasa
senang dapat berbagi cerita kepada siswa-siswi SDN 3 Sekarbanyu mengenai
keadaan negara Tajikistan serta pengalaman di Indonesia.
“Dari kegiatan mitigasi bencana dan mini tournament ini diharapkan siswa-siswi dapat memahami
langkah apa saja yang perlu dipersiapkan dan dilakukan untuk tanggap terhadap
bencana apapun yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak yang diberikan oleh
bencana, dengan practical simulation
disaster diharapkan siswa-siswi lebih memahami dan mengerti. Setelah itu
dihari berikutnya kita mengadakan mini
tournament untuk menyenangkan hati para siswa-siswi sekaligus kita
melestarikan permainan tradisional anak” ujar Awib Muhtar Dzulqornain As selaku
Koordinator Desa KKN UM.
Komentar
Posting Komentar